Jumat, 22 Januari 2016

Kasus Delay dalam Proses Bisnis

KASUS 1
WII merupakan salah satu produk permainan konsol yang dirilis oleh NINTENDO dan dapat berkompetisi dengan Playstation, Xbox, dan lain-lain. Namun dibalik kesusksesannya perusahannya, terdapat suatu masalah dalama perusahaan tersebut. Masalah tersebut adalah delays (penundaan).
            Dalam suatu proses bisnis terdapat berbagai macam proses dari awal (pembelian) sampai akhir (penjualan). Antara proses-proses tersebut pasti dibutuhkan suatu koordinasi dan komunikasi antar departemen agar proses tersebut berjalan dengan lancar. Namun tidak semua proses dapat berjalan dengan lancar, pasti ada berbagai hambatan-hambatan salah satunya adalah delays. Delays terjadi karena kurangnya koordinasi antar departemen proses yang menyebabkan kesalahan informasi dan tertundanya suatu proses. Delays terjadi dalam bentuk peningkatan lead times (seberapa lama perusahaan harus memperkirakan dalam pengadaan barang mentah dari perusahan) dan peningkatan cycle times (waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan memproses pesanan pelanggan).
            Hal tersebut terjadi pada kasus Nintendo Wii. Produk Nintendo Wii saat pertama kali dikeluarkan menjadi  popular dengan sangat cepat dan laris, sehingga produknya cepat habis dipasaran  dan mereka tidak bisa membuat unit baru yang dapat mencukupi kebutuhan pasar dan permintaan pembeli.
            Meskipun kapasitas produksi  perusahaan memadai, tetapi saat ingin memroduksinya lagi, pabrik nintendo tidak dapat memenuhinya, karena material dasar dari supplier tidak bisa dikirim secepat yang mereka butuhkan. Hal ini merupakan masalah dalam peningkatan lead times, dimana perusahaan nintendo tidak bisa memperkirakan atau  merencanakan dengan matang mengenai waktu pengadaan barang mentah dari pemasok.
Setelah nintendo sendiri telah memiliki perencanaan matang tentang kapasitas manufakturnya untuk memenuhi permintaan, muncullah kendala lain. Mereka gagal berkomunikasi tentang meningkatnya kebutuhan material antara department purchasing dan supplier material dasar mereka. Secara pasti, hal tersebut akan memakan waktu lebih dari yang diperkirakan.
Karena lead time dan cycle time meningkat, dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memenuhi kebutuhan komponen dasar dan juga untuk memenuhi permintaan pelanggan serta mengirim barang jadinya ke toko-toko.
Proses produksi jadi lama karena harus menunggu persediaan material yang cukup  dan hasilnya nintendo kehilangan kesempatan untuk menjual produknya lebih banyak dan memenuhi permintaan pelanggan. Kerugian perusahaan Nintendo dicatat sebesar 1,3 juta US$, akibat dari lead time dan cycle time ini.
Selain kerugian akibat delay ini, nitendo juga memberikan kesempatan kepada kompetitornya untuk menjual produk mereka ke pelanggan yang ingin memiliki Wii tersebut dengan membeli barang yang telah diproduksi kompetitor Wii, yang fiturnya hampir sama.
Melalui masalah-masalah yang dialami Nintendo Wii diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa.
1.      Komunikasi yang tidak sempurna (miscommunication)  antara pihak department purchasing dan pihak supplier mengakibatkan penundaan. Kemungkinan yang terjadi adalah Nintendo Wii masih menggunakan paper-based process yang sifatnya tidak fleksibel dan menyebabkan departemen proses bekerja dengan sendiri, tidak memperhatikan apa yang terjadi dengan proses-proses. Sehingga tidak terjadi kegiatan yang saling mengawasi antar proses yang memungkinkan terjadinya miskomunikasi yang berakhir dengan penundaan.
2.      Delays meningkatkan lead time (proses diterimanya barang dari pemasok) dan cycle time (proses diterimanya barang oleh konsumen).
3.      Delays juga mengakibatkan kerugian yang cukup besar , tidak hanya waktu bahkan uang/materi , serta kesempataan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
4.      Nintendo Wii kehilangan keuntungan yang besar karena delays. Tidak hanya kerugian yang didapat, namun juga kesempatannya dalam menjual barang yang diambil alih oleh kompetitor permainan konsol lain.
5.      Jika dilihat dari mata konsumen. Mereka mungkin akan kecewa dan kehilangan kepercayaannya terhadap Nintendo Wii. Hal ini mungkin berakibat buruk ketika Nintendo akan mengeluarkan produk baru.
6.      Jika tidak dibenahi dan diperbaiki segera, perusahaan Nintendo Wii akan kehilangan nama dan lama-lama hilang dalam peredaraan pasar permainan konsol, karena konsumen sudah beralih ke produk lain yang lebih memuaskan dan menarik.
Semua masalah dalam Nintendo dapat hilang dengan beberapa cara atau solusi yang telah kita pikirkan. Solusi tersebut yaitu seperti berikut.
1.      Merubah ulang sistem komunikasi antar proses yang sebelumnya menggunakan paper-based process dirubah menjadi suatu sistem komunikasi yang melibatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta menambahkan ENTERPRISE SYSTEM di dalamnya.
2.      Mencari tambahan pemasok barang mentah sebelum melakukan produksi sebagai cadangan ketika pemasok tertentu berhalangan.
3.      Jika dirasa perlu dan butuh barang mentah yang lebih, sebaiknya Nintendo Wii bekerjasama dengan pemasok barang mentah tertentu untuk membangun suatu perusahaan pemasok barang mentah khusus Nintendo Wii.




 KASUS 2

Cisco adalah sebuah perusahaan yang memiliki dua bidang usaha. Usaha yang pertama adalah didalam pembuatan hardware dan software yang berhubungan dengan jaringan komputer. Kemudian yang kedua adalah di bidang pendidikan yaitu dengan Cisco Networking Academy (CNA).

Di kedua bidang usaha ini, Cisco telah memiliki nama yang besar dan menjadi sebuah perusahaan yang menguasai sebagian besar pangsa pasar peralatan jaringan dan pengembangan solusi terintegrasi di dunia terutama internet, pada saat sedang tenar-tenarnya, cisco sulit untuk memenuhi kebutuhan pasar karena kurangnya komponen dasar dalam membuat produk mereka, dengan begitu mereka memesan dua kali sampai tiga kali lebih bnayak stock ke supplier untuk memenuhi persedian barangnya
Cisco menerapkan sistem safety stock yang juga bias disebut buffer stock yang berarti tingkat stok ekstra untuk mengurangi risiko kekurangan bahan baku namun ketika ketika internet mulai menjadi popular, order menjadi sepi secara cepat.
Meskipun hal ini sangat memukul keadaan cisco, perusahaan tidak dapat berkomunikasi tentang penurunan dari permintaan, jika mereka dapat berkomunikasi dengan baik seharusnya mereka bias menahan kapasitas produksi, dan menjual habis ‘ Safety Stock ‘ mereka untuk mengurangi pengiriman material dari supplier secara berlebihan.
Akibat dari sedikitnya permintaan, banyaknya komponen yang tidak terpakai dan membuat kapasitas produk menjadi berlebihan dan membuat Cisco mengalami kerugian sekitar $ 2,5 Juta. Setelah itu Cisco menghancurkan persediaan tersebut yang dicatat sebagai penghancuran persediaan yang paling besar dalam sejarah.
Kesimpulan yang bisa diambil ialah bagaimana miskomunikasi antar departemen dan supplier atau bagian yang bersangkutan dapat menyebabkan kelebiha persedian barang (excess inventory) jika barang yang ingin dijual sudah tidak laku dan menimbulkan kerugian yang cukup besar karena menumpukan persedian dalam jumlah banyak.
Solusi untuk permasalahan diatas ialah dengan melihat seberapa besar permintaan pasar, jika permintaan pasar cukup besar maka untuk meningkatkan pembelian komponen tidaklah menjadi masalah yang berarti, namun dibutuhkan juga komunikasi yang baik atar departemen jika terjadi perubahaan permintaan pasar, maka suplai yang berlebihan dapat dihentikan sehingga tidak menyebabkan kerugian yang cukup besar terhadap perusahaan tersebut.
KASUS 4
         
          Dell Inc. adalah perusahaan teknologi komputer mutinasional Amerika yang  berbasis di Round Rock, Texas, Amerika Serikat yang mengembangkan, menjual dan memperbaiki komputer atau jasa terkait.

            Berbeda dengan perusahaan lainnya yang biasa menggunakan sistem fungsional untuk mengorganisasikan perusahaannya seperti Nike pada kasus ke-3, Dell mengembangkan perusahaannya dengan mengorganisasikan seluruh proses dari penjualan komputer dan manufaktur dalam satu pandangan.

            Dell beroperasi secara keseluruhan dengan model bisnis make-to-order yaitu menerima pesanan dari customer. Karena itu, Dell mengerjakan produknya sesuai dengan pesanan atau order dari customer. Setelah order diterima mereka akan segera membuat produk yang diminta. Biasanya pembayaran dilakukan bersama-sama saat memberikan pesanan.

            Oleh karena itu, Dell memiliki langkah-langkah yang berbeda dari perusahaan lainnya.Mulai dari pemenuhan kebutuhan komponen-komponen, memproduksi komputer dengan spesifikasi yang tepat, pengiriman barang jadi (komputer) , dan yang lainnya.

            Sebaliknya, kebanyakan perusahaan komputer lainnya mencoba untuk memprediksi apa yang diinginkan oleh customernya. Setelah mengetahui seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh customer barulah mereka menyediakan komponen yang dibutuhkan kemudian memproduksinya dan menjualnya ke pasaran.

            Dell tidak mempunyai pengalaman dalam organisasi fungsional, karena alasan inilah  mereka memikirkan ulang proses yang mereka lakukan mulai dari  proses membuat dan menjual komputer dan kemudian membangun kembali perusahaan mereka dengan model proses yang baru. Dengan proses produksi yang seperti ini, mampu menjadikan Dell menjadi yang terdepan dalam industri PC dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan pesaingnya.

            Maka dapat dikatakan dengan proses manajemen yang menyeluruh dan sistem make-to-order, dapat meminimalisir terjadinya excess inventories atau penumpukan komponen , karena Dell mengusahakan komponen yang dipakai baru akan disupplai dan setelah produk jadi selesai akan segera mengirimkannya ke customer.Tetapi untuk proses dan metode seperti ini diperlukan komunikasi yang sempurna antar seluruh departemen, agar tidak terjadi lead time saat ingin memenuhi komponen yang diperlukan juga cycle time  agar produk dapat sampai ke pihak customer dengan waktu yang telah ditentukan.Tentu saja dengan metode ini , akan lebih efisien karena Dell hanya membeli yang diperlukan dan tidak ada barang yang dibuat menjadi percuma serta mendapatkan keuntungan yang lebih banyak , dan pelanggan juga tidak dapat membatalkan pembelian karena biasanya Dell menerima pembayaran bersama-sama dengan pemesanan.

IM & WM Question

1.       Which of the following are examples of goods movement ?
a.       Stock transfer
b.       Good issue
2.       Which of the following are examples of unplanned goods issue ?
a.       Issuing material to scrap
b.       Using material for internal consumption
c.       Issuing materials to sampling
3.       Which of the following represent common stock status ?
a.       In transit
b.       Blocked
4.       A stock transfer can involve movement
a.       Beetwen sloc in different plant
b.       Beetwen plant in different CC
c.       Beetwen plant in same CC
d.       Beetwen sloc in same Plant
5.       Which of the following are valid techniques for moving material ?
a.       Stock transfer oder
b.       Two-step procedure
6.       For which of the following scenarios can storage location to storage location transfer be applied
a.       Materials are initially stored in a temporary staging area and are subsequently moved to a permanent location within the same plant
b.       Material received from vendor are initially places in a sloc for quality inspection to be performed before being place in permanent location
7.       Which of the following are example of limitations of using a stock transfer to move materials from one plant to another ?
a.       The company cannot track the progress of transfer
b.       The cost of transporting the materials are not taken into account
c.       Valuation can be based on the book value of the materials at the sending plant
8.       A stock transport order can involve step from which of the following process ?
a.       Fulfillment
b.       Procurement
c.       Inventory management
9.       Which of following statement apply to stock transport order ?
a.       Goods can be receive into quality inspection or blocked status
b.       Goods received can be posted to consumption account rather than material account
c.       An availability check can be executed to assess material availability in the supplying plant
10.   Which of the following are key master data element in warehouse management ?
a.       Material master
b.       Storage bins
11.   Which of the following organizational level are relavant to the warehouse management view master data?
a.       CC
b.       Plant
c.       Warehouse
12.   Which of the following process can have a controlling effect
a.       Fulfillment
b.       Procurement
c.       Production
13.   Which of the following process can result in the creation of a financial document ?
a.       Fulfillment
b.       Inventory management
c.       Production
d.       Procurement
14.   Identify the steps in the procurement process for which an FI document is created
a.       Goods receipt
b.       Receive invoice
15.   Identify the step in the fulfillment process for which an FI document is created
a.       Good issue
b.       Billing
16.   Which of the following steps in the production process is a material document created
a.       Good receipt

b.       Good issue

Cara membuat Keranjang bunga

Keranjang bunga kecil mungil sangat menarik warna bentuknya maupun dekorasinya. Tentu saja, manfaat lainnya dapat dipergunakan sebagai tempat kue untuk ulang tahun atau tempat kado. Bahan-bahan yang diperlukan juga sangat sederhana, antara lain kertas karton berwarna atau kertas duplek, perekat, dan kertas warna-warni untuk dekorasi. Bentuk dan keranjang bunga ini bisa segi empat, bundar, lonjong, atau bentuk lainnya seperti yang dikehendaki. Alat-alatnya gunting, yaitu perekat dan staples. Untuk membuatnya, ikuti langkah-langkah berikut ini:

Langkah membuatnya:

  1. Sehelai kertas karton berwarna dipotong segi empat sama sisi dengan ukuran 18 sentimeter setiap sisinya. Setelah dipotong, ukurlah ke dalam tiga sentimeter lagi pada masing-masing sisi. Kemudian, ditarik garis titik pada keempat sampingnya. Terdapatlah segi empat sama sisi yang lebih kecil dengan panjang masing-masing sisi 15 cm. Kini membentuk kotak keranjang pada setiap sudut digunting sebelah. Setelah keempat sudut digunting, barulah keempat sisi itu ditekuk sehingga merupakan kotak terbuka supaya kuat sambungan tekukan itu dihubungkan dengan sisi yang lain dengan perekat atau di stapler.
  2. Tahap kedua dibuat gantungan keranjang. Gantungan ini juga bisa dibuat bermacam variasi, seperti bentuk segitiga, bulat lonjong, dan segi empat. Salah satu contoh membuat gantungan segitiga, yaitu kertas duplex yang dipotong dengan panjang 30 sentimeter. Kemudian, dilipat dua dan pada kedua ujungnya ditekuk lagi masing-masing sepanjang tiga sentimeter. Maksud tekukan pada kedua ujung gantungan itu untuk sambungan pada kedua sisi keranjang.
  3. Merakit keranjang bunga dengan menempelkan gantungan pada kedua sisi keranjang. Kedua ujung diberi perekat dan ditempelkan pada kedua sisi atau dengan cara distaples. Setelah rakitan selesai, barulah diberi dekorasi dengan guntingan kertas warna yang disusun dengan bermacam-macam variasi. Yang patut diberi dekorasi ialah hampir seluruh bagian kecuali bagian dasar yang tidak kelihatan. Membuat dekorasi yang sama bentuknya dengan melipat kertas menjadi beberapa lipatan yang kemudian digunting sekaligus. Umpamanya, dekorasi samping keranjang dengan bentuk segitiga atau tengah bulatan. Dekorasi pada gantungan dengan bentuk bunga rampai berkembang dan tunas padi tersusun dan dekorasi pada dasar keranjang dengan bunga-bunga yang bertebaran. Jadilah keranjang bunga indah yang siap untuk tempat merangkai bunga atau tempat kado. Bisa juga untuk tempat makanan kecil dalam pesta ulang tahun.


Pseudocode Palindrom

/* palindrom = input SUGUS
output = SUGUS palindrom */

Start
input kata
a = 0
x = leghtofstring (kata) - 1
DOWHILE x > a
temp[x] = kata[a]
x = x + 1
ENDDO
IF kata = temp
print kata,"palindrom"
ELSE
print kata,"bukan palindrom"
ENDIF
END


Pseudocode memajukan kata/huruf

/* input : JAMES maju 13 alfabet
output : WMZRF */

START
input kata
x = 0
y = 0
DOWHILE x < lengthofstring(kata)
DOWHILE y < 13
kata[x] = kata[x] + 1
IF kata[x] = 91 THEN
kata[x] = 65
ENDIF
y = y + 1
ENDDO
print kata[x]
x = x + 1
ENDDO
END

Pseudocode untuk menentukan posisi suatu koordinat pada kuadran

*/ buatlah sebuah pseudocode tentng program yng menerima 2 buah inputan sebanyak n kali, 1 untuk koordinat x dan 1 untuk koordinat y , lalu tentukan kuadran
mana titik tersebut dan hitung jumlah tiap kuadrannya/*

Start
input n
input x
input y
a = 0
kuadran_1 = 0
kuadran_2 = 0
kuadran_3 = 0
kuadran_4 = 0
DOWHILE n > a
IF x > 0 and y > 0 THEN
kuadran_1 = kuadran_1 + 1
ELSE
IF x < 0 and y > 0 THEN
kuadran_2 = kuadran_2 + 1
ELSE
IF x < 0 and y < 0 THEN
kuadran_3 = kuadran_3 + 1
ELSE
kuadran_4 = kuadran_4 + 1
ENDIF
ENDIF
ENDIF
a = a + 1
ENDDO
print "kuadran I =", kuadran_1
print "kuadran II =", kuadran_2
print "kuadran III =". kuadran_3
print "kuadran IV =", kuadran_4
END

Intergrated Process

Intracompany process
1.       Human Capital Management
2.       Asset Management
Intercompany process
1.       Supply Chain management
2.       Supplier Relationship management
3.       Product Life cycle management
4.       Customer Relationship management
Decision make after authorized production and creat sales order.
Stock requisition list can display stock on board, purchase requisition, customer order
Human Capital Management Process :
1.       Recruit Employee
2.       Employee On-Boarding
3.       Performance Management
4.       Career Planning
5.       Employee Off-Boarding
Asset Management process :
1.       Acquire Assets
2.       Deploy Assets
3.       Maintain Assets
4.       Assets Accounting
5.       Retire/Replace Asset
Supplay Chain Management (Plan-to-produce process in SCM) :
1.       Supply Network Forecasting
2.       Demand Planning
3.       Production Capacity Planning
4.       Material Logistics
5.       Production & Material Scheduling
Source-to-settle process in SRM :
1.       Supplier Identification & Selection
2.       Request for Quotation (RFQ)
3.       Manage Auctions & Bidding
4.       Establish & Manage Contract
5.       Monitor Supplier Relation
Idea-to-market process in PLM :
1.       Idea Sourcing & Management
2.       Project Management
3.       Document Management
4.       Quality Assurance & Tasting
5.       New Product Introduction
Demand-to-order process in CRM :
1.       Demand Generation
2.       Opportunity Management
3.       Quotation & Bidding
4.       Sales Order Conversion

5.       Customer Service & Support